SindoNews.id, Jakarta - Dalam kunjungan kerjanya di Jawa Tengah, Ketua DPR RI Puan Maharani menyambangi rumah disabilitas di Sukoharjo. Ia pun menekankan pendidikan inklusif untuk menunjang kepentingan anak berkebutuhan khusus.

Puan didampingi oleh sejumlah Anggota DPR serta Bupati Sukoharjo Etik Suryani dan Wakil Bupati Sukoharjo Agus Santosa pada kunjungannya ke Rumah Disabilitas Tunas Wijaya dan Permata Hati di Sukoharjo, Rabu (19/1/2021). 

Dalam kesempatan ini, Puan meresmikan Sanggar Inklusi Tunas Wijaya dan Sanggar Inklusi Permata Hati. Ia mengapresiasi dibentuknya 2 sanggar tersebut untuk memfasilitasi anak-anak berkebutuhan khusus.

“Indonesia adalah negara gotong royong, dan dalam negara gotong royong maka ada keberpihakan terhadap warga negaranya yang membutuhkan bantuan, termasuk kepada anak-anak yang ikut di Sanggar Inklusi,” ujar Puan.

Menurutnya, kebutuhan khusus yang ada pada anak-anak disabilitas bukan berarti membuat mereka tidak memiliki kesempatan untuk berperan aktif dalam masyarakat.

Dengan hadirnya wadah seperti Sanggar Inklusi, kata Puan, anak-anak berkebutuhan khusus bisa lebih memiliki kesempatan.

“Anak-anak dengan kebutuhan khusus yang ada di Sanggar Inklusi adalah anak-anak kita juga. Mereka adalah anak-anak Indonesia, mereka berhak untuk turut menjadi bagian dan merasakan manfaatnya dari kemajuan Indonesia yang sedang dan akan terjadi,” tuturnya.

Oleh karena itu, Puan mengajak seluruh pihak bergotongroyong untuk memastikan bahwa anak-anak yang memiliki kebutuhan khusus mendapat perhatian dan pendampingan. Dengan begitu, mereka dapat tetap aktif dan produktif dalam kehidupan bermasyarakat.

“Maka itu kata inklusi menjadi penting, karena makna dari inklusi artinya mengajak masuk atau mengikutsertakan,” ungkap Puan.

“Di dalam sebuah ruang yang inklusif, kita membangun dan mengembangkan sebuah lingkungan yang memiliki sifat terbuka, yang tidak membatas-batasi, yang melibatkan semuanya,” sambungnya.

Diingatkan Puan, anak-anak berkebutuhan khusus memerlukan pemahaman dari masyarakat pada umumnya. Ia mengatakan, semua orang harus bisa memahami kebutuhan khusus mereka.

“Kita yang harus bisa menyesuaikan cara dalam memberikan pendidikan kepada mereka, kita yang harus bisa beradaptasi dengan apa yang mereka perlukan dan butuhkan,” ucap Puan.

Mantan Menko PMK ini pun meminta orangtua yang memiliki anak berkebutuhan khusus untuk tetap semangat. Menurut Puan, anak-anak berkebutuhan khusus adalah anak-anak spesial yang dikirimkan Tuhan kepada orang-orang hebat.

Untuk terapis dan tenaga pengajar Rumah Disabilitas lainnya, Puan meminta agar terus semangat dan pantang menyerah dalam memberikan pendampingan kepada anak berkebutuhan khusus.

Usai meresmikan Sanggar Inklusi Tunas Wijaya dan Sanggar Inklusi Permata Hati, Puan bertandang ke kantor DPC PDIP Sukoharjo. Ketua DPP PDIP itu memberikan pengarahan kepada struktur pengurus PDIP di kabupaten tersebut.

“Harus ajarkan mereka berinteraksi, mereka bertepuk tangan dan menyambut tadi saja adalah bentuk interaksi,” terang Cucu Proklamator Bung Karno itu.

Ia juga memberi pujian atas kerja keras pendamping dalam membantu anak-anak berkebutuhan khusus dan orangtua mereka.


Axact

Jangan Pernah Menunda Kebaikan, Karena Tidak Akan Ada Waktu Yang Tepat.

Post A Comment:

0 comments: