Wartawan : Roni Pasrah

Pasaman Barat, SindoNews.id - Organisasi kemanusian Aksi Cepat Tanggap (ACT) menyerahkan bantuan 10 truk logstik dengan total Rp1,5 miliar.

Bantuan itu diterima Bupati Pasaman Barat Hamsuardi  secara simbolis, di rumah dinas bupati Pasbar, Senin (14/3/2022).

Bupati Hamsuardi mengatakan, bantuan yang diberikan oleh ACT dapat meringankan beban masyarakat dalam menghadapai bencana gempa.

"Dari awal bencana gempa Pasbar kehadiran ACT sudah menunjukkan kepedulian kepada korban gempa dan membantu pemerintah daerah dalam upaya percepatan pemulihan. Terima kasih yang sebesar-besarnya untuk ACT," ungkap Hamsuardi.

Logistik yang dibawa oleh ACT merupakan donasi dari berbagai pihak atau lembaga yang bekerja dengan ACT. Termasuk di dalamnya Raja Kabuntaran Talu Tuanku Bosa ke XV Ir. H. Jhonny ZA. MM.SI. 

"Saat ini kami memasuki masa transisi atau pemulihan korban gempa. Kendala yang dihadapi saat adalah untuk membuat pondok transisi atau pondok masa pemulihan," terang Bupati.

Untuk pembuatan Huntara sendiri, lanjutnya ada ukuran tertentu untuk pondok transisi. Hanya ada ruang tempat tidur, tempat meletakkan barang dan memasak.
 
"Pondok transisi inilah yang kita butuhkan saat ini. Bukan berarti bantuan yang lainnya tidak kita butuhkan,"ucapnya.

Sementara itu, Agusriadi staf bagian komunikasi ACT mengatakan, jika Aksi Cepat Tanggap adalah organisasi nirlaba profesional yang memfokuskan kerja-kerja kemanusiaan pada penanggulangan bencana mulai fase darurat sampai dengan fase pemulihan pasca-bencana. 

"Organisasi ini pertama kali melakukan aksinya sejak tahun 1994 di Liwa, Lampung Barat dalam merespons bencana gempa bumi," ujarnya

Hari ini kami hadir di Pasaman Barat untuk terus membantu masyarakat yang terdampak gempa bumi dengan memberikan bantuan logistik. 

"Selain itu, dapur umum kami sudah ada semenjak dari awal gempa hingga sekarang. Dapur umum ini Insya Allah besok sudah berakhir," ucap Agusriadi.
Axact

Jangan Pernah Menunda Kebaikan, Karena Tidak Akan Ada Waktu Yang Tepat.

Post A Comment:

0 comments: