Wartawan : Redho

Surabaya, SindoNews.idEka Sari Yuni Hartini (25), penganiaya anak kandung yang masih berusia 5 bulan  di Siwalankerto Tengah Gang Anggur hingga meregang nyawa mengaku menyesal. Ia tak menyangka, jika ulahnya tersebut membuatnya berurusan dengan hukum.

“Pengakuan tersangka menyesal. Karena dia baru kali ini terjerat dengan kasus hukum,” kata Kanitreskrim Polsek Wonocolo AKP Ristitanto, Senin (27/6/2022) sore.

Risti mengungkapkan, jika saat ini penyidik masih melakukan pemeriksaan intensif terhadap tersangka. Pihaknya menyebut, sejauh ini belum ada keterlibatan pihak lain.

"Belum (tersangka lain, red)," imbuh dia.

Mantan Kanitreskrim Polsek Wonokromo ini menyebut, tersangka Eka memiliki dua anak dari pernikahan siri selama 5 tahun dengan RK, suaminya. Dalam kurun waktu tersebut, mereka kerap berselisih paham hingga berujung pertengkaran.

“Nikah siri. Untuk tersangka dan suaminya sering bertengkar, perselisihan di masalah omongan dan juga masalah keuangan, nafkah. Punya dua anak. Yang pertama usia satu tahun lima bulan,” imbuh Risti.

Risti menyebut, kepolisian nanti juga akan memeriksa kondisi psikologi tersangka yang sering kali melakukan penganiayaan terhadap AD yang tak lain anak keduanya.
“Bila korban rewel dan nangis, tersangka emosi lalu memukul korban,” tegas dia.

Selain memeriksa psikologis tersangka, kepolisian juga secepatnya melakukan rekonstruksi kasus tersebut.

“Pekan ini kami akan periksa psikologis tersangka. Juga akan dilakukan reka ulang (rekonstruksi). Nanti akan dikabari lagi,” pungkas dia.

Sementara itu, Nenek korban Eti Suharti, mengaku tidur bersama mayat yang tak lain cucu sejak Kamis (23/6). Ia mengaku tidak membuka suara ke tetangga karena takut diancam hendak dibunuh Eka.

Eti baru bercerita ke warga Sabtu (25/6/2022). Dia memberanikan diri karena kasihan dan sudah tak tega terhadap kondisi jasad yang sudah berair dan mengeluarkan bau busuk. Eti menyebut, anaknya sering menganiaya korban karena korban sering menangis.

“(Korban) cucu kedua. Kalau cucu pertama suka sama saya, enggak pernah sama bapak ibunya. Bapaknya (menantu, red) juga pulang baru Kamis malam. Sehingga RK tidak tahu saat anaknya meninggal dunia di kamar lantai dua,” aku Eti.

Axact

Jangan Pernah Menunda Kebaikan, Karena Tidak Akan Ada Waktu Yang Tepat.

Post A Comment:

0 comments: