Surabaya, SindoNews.idPemerintah Kota (Pemkot) Surabaya melalui Dinas Pendidikan (dispendik) terus berupaya mencegah dan menangani kekerasan anak di sekolah termasuk bullying.

Salah satunya dengan menguatkan program pendidikan karakter di sekolah. Baik di tingkat SD dan SMP.

Kepala Dispendik Surabaya Yusuf Masruh mengatakan, program pendidikan karakter ini sudah berjalan. Pemkot Surabaya menerapkan dua jam pembelajaran mulai pukul 13.00-14.00 yang digunakan untuk pendalaman karakter siswa.

“Melalui program pendidikan karakter ini, selain mendorong agar generasi penerus bangsa memiliki akhlakul karimah, kita juga ingin menciptakan anak-anak Surabaya yang saling bersosialisasi dan berani mengemukakan pendapat. Dengan begitu bisa mengantisipasi adanya kejadian bullying di sekolah,” jelas Yusuf, Rabu (30/11/2022).

Tidak hanya itu, Dispendik juga berupaya menguatkan keterlibatan guru BK (bimbingan konseling) dan guru agama di tiap sekolah.

Harapannya mampu memberikan sosialisasi dan memantau perkembangan tiap-tiap siswa saat berada di kelas.

“Kita juga mulai memasifkan kegiatan PMI di sekolah. Itu mulai bergulir. Kemudian mengoptimalkan kegiatan OSIS dengan program LDKS (latihan dasar kepemimpinan siswa). Juga ekstrakulikuler pramuka terus dioperasikan sehingga program Persami digiatkan,” urai Yusuf.

“Harapannya semua kegiatan tersebut sinergi. Akhirnya kita dan sekolah-sekolah itu bisa lebih mudah berinteraksi dan memantau perkembangan siswa. Jadi bisa lebih langsung tahu dan menangani kasus bullying di sekolah,” sambung Yusuf. Redho

x

Axact

Jangan Pernah Menunda Kebaikan, Karena Tidak Akan Ada Waktu Yang Tepat.

Post A Comment:

0 comments: