Surabaya, SindoNews.id - Sebanyak 946 pelajar se-Surabaya berhasil memecahkan rekor MURI, "Tari Remo" oleh pelajar secara Serentak di "Situs Sejarah dan Jembatan Terbanyak".

Lokasi menari Remo terbanyak ini terpusat di Jembatan Suroboyo.

Sementara itu, para pelajar lainnya tersebar di 10 tempat bersejarah lainnya antara lain Tugu Pahlawan, Balai Kota Surabaya, Taman Bungkul, dan halaman sekolah SD dan SMP masing-masing.

Pemecahan rekor MURI ini sekaligus membayar perjuangan para pelajar di Surabaya. Banyak dari mereka yang sudah mempersiapkan kegiatan ini sejak satu bulan lalu.

Seperti yang diungkapkan, siswa SDN Rungkut Kidul 1  Cipta Qowiyun Syawalin

"Senang ikutnya, karena sudah latihan dari hampir satu bulan lalu. Sebenarnya latihannya juga untuk pentas hari guru, tapi terus ada acara ini jadi berpartisipasi sekalian," terangnya ditemui sebelum menari di Jembatan Suroboyo, Minggu, 18 Desember 2022.

Hal yang sama juga diungkapkan Keizha Ariesta. Siswa kelas 5 dari SDN Rungkut Kidul 1 Surabaya mengaku sangat bersemangat mengikuti kegiatan ini, karena sudah lama ia tak menari Remo.

"Sebelumnya ikut sanggar, tapi sudah lama tidak pernah tampil karena pandemi. Jadi senang bisa nari lagi terus sama teman-teman banyak," terang siswa kelas 5 SD ini.

Dari pantauan awak media  hari ini dipenuhi pelajar yang mengenakan atasan putih dan bawahan hitam.

Selain itu, mereka juga mengenakan udeng dari hasduk dan gonseng serta selendang tari warna merah.

Dengan atribut yang mereka miliki, semua pelajar terlihat serentak menari dalam proses pemecahan rekor MURI.

Di sisi lain, dalam sambutannya Walikota Surabaya, Eri Cahyadi ingin menjadikan tari Remo sebagai ekstrakurikuler di setiap sekolah.

"Bukan gerakannya yang menjadi utama, tapi filosofi dari tarian Remo. Bagaimana filosofi dalam tari Remo tertanam dalam jiwa arek-arek Suroboyo," kata Eri ditemui di tempat yang sama.

Melalui pemecahan Rekor MURI ini, Eri Cahyadi berharap jiwa seni dan budaya tertanam dalam diri para pelajar.

Sekalipun digempur budaya asing, pelajar di Surabaya tetap mengerti dan cinta kebudayaannya sendiri.

Terakhir, mantan Kepala Bappeko Surabaya ini juga mengapresiasi seluruh sekolah dan pelajar yang terlibat.

"Awalnya ditargetkan hanya 10 ribu pelajar, tapi banyak sekolah yang mendaftar hingga mencapai 65 ribu lebih," imbuhnya.

Untuk diketahui, penghargaan Rekor MURI ini diberikan langsung oleh Direktur MURI, Yusuf Ngadri kepada Walikota Surabaya, Eri Cahyadi. (Redho)

x

Axact

Jangan Pernah Menunda Kebaikan, Karena Tidak Akan Ada Waktu Yang Tepat.

Post A Comment:

0 comments: