Sidoarjo, SindoNews.idNasib malang menimpa Dewi Puji Astutik (47 tahun) warga RT 05 RW 03, Desa Kebaron-Kecamatan Tulangan. Atap rumahnya ambruk akibat hujan yang terjadi sekitar pukul 16.30 WIB pada Jumat (7/7/2023) kemarin.

Saat kejadian, janda miskin yang ditinggal mati suaminya sejak lima tahun lalu itu sedang berada dibelakang rumah bersama dengan anaknya yang nomor tiga atau anaknya yang paling kecil.

“Sore kemarin hujannya memang deras sekali. Tiba-tiba saja terdengar suara atap rumah saya roboh (ambruk, red),” kata Dewi saat ditemui awak media di depan rumahnya, Sabtu (8/7/2023) sore.

Diungkapkan oleh Dewi, bahwa kondisi rumahnya memang dalam keadaan tidak baik, khususnya bagian atap. Banyak kayunya yang sudah lapuk dimakan usia dan bocor di sana-sini kalau hujan turun.

Wanita yang bekerja serabutan itu mengungkapkan, bahwa dirinya tidak mampu melakukan perbaikan rumah, karena tuntutan ekonomi dan harus menanggung biaya hidup dirinya serta ketiga buah hatinya.

“Bagaimana memikirkan (memperbaiki, red) rumah, buat kebutuhan sehari-hari saja sulit,” ungkap Dewi sambil menitikkan air mata.

Sementara itu, Juma’ari (52 tahun) Ketua RT 05 RW 03 menuturkan, bahwa atas kejadian itu, dirinya sudah melaporkan ke Kepala Dusun (Kasun) dan Kepala Desa (Kades) Kebaron agar segera dicarikan solusi terkait musibah yang menimpa janda miskin tersebut.

Ia mengaku, sejak kemarin belum ada aparat pemerintah, baik tingkat desa, kecamatan maupun Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sidoarjo yang turun kelapangan untuk melihat kondisi rumah tersebut.

“Belum ada. Tapi siang tadi sekitar jam 11, ada Pak Damroni yang datang sambil membawa bantuan. Pak DPRD (Dewan Perwakilan Rakyat Daerah, red) itu loh, mas,” tuturnya.

Menurut Juma’ari, rumah janda miskin itu tidak mungkin bisa ditempati lagi, karena kayu-kayu bagian atapnya sudah benar-benar lapuk dan tingkat kerusakannya diatas 90 persen.

Maka dari itu, untuk sementara waktu Dewi bersama anak-anaknya akan tinggal dirumah kerabatnya yang berada dalam satu desa sambil menunggu bantuan dari pemerintah, khususnya bantuan perbaikan rumah.

“Semalam, terpaksa harus melekan disini (depan rumah, red). Lah wong rumahnya sudah rusak begini,” ucapnya.

Ia berharap, laporannya ke Kades Kebaron segera diteruskan ke Pemkab Sidoarjo agar bantuan berupa perbaikan rumah segera turun, sehingga rumah milik janda miskin itu bisa ditempati lagi bersama anak-anaknya.

Karena menurut Juma’ari, untuk memperbaiki bagian atap rumah milik Dewi itu membutuhkan biaya sekitar Rp 30 juta hingga Rp 50 juta. “Menurut perkiraan saya, kira-kira habis sekitar Rp 30 juta sampai Rp 50 juta,” pungkasnya. (redho)

Axact

Jangan Pernah Menunda Kebaikan, Karena Tidak Akan Ada Waktu Yang Tepat.

Post A Comment:

0 comments: