Wartawan : Roni Pasrah, SH

Pasaman Barat, Sindonews.id - Pemerintah Kabupaten Pasaman Barat (Pasbar), Sumatera Barat, mengikuti Rapat Koordinasi Perencanaan Pembangunan Daerah (Rakorenbangda) se-Sumatera Barat melalui zoom meeting. Rabu (23/2/2022) di ruang kerja Bupati.

Rakorenbangda memuat penyampaian usulan kegiatan pembangunan untuk RKPD 2023 oleh Kabupaten Kota kepada Pemerintah Provinsi. Pemaparan terdiri dari penyampaian permasalahan, solusi dan usulan.

Rakor diikuti langsung oleh Bupati Pasbar Hamsuardi, Wakil Bupati Risnawanto, Sekretaris Daerah Hendra Putra, Kepala Bappeda Harnina Syahputri, Kadis PU Jon Edwar, Kadis Pariwisata Decky Syaputra, Kadis DTPHP Dody San Ismail, Kepala BPKAD Mai Bonni, Sekretaris Bappeda Ikhwandri, Perwakilan Kadispora Yosmar Difia dan stakeholder terkait lainnya.

Dalam presentasi rencana pembangunan daerah Pasbar, Bupati Hamsuardi menyampaikan permasalahan di bidang kesehatan seperti kasus stunting yang ada di Pasbar beserta solusinya. 

Permasalahan stunting di Pasbar dilakukan dengan intervensi terhadap gizi sensitif yang melibatkan lintas sektor.

"Beberapa permasalahan stunting di Pasbar seperti belum optimalnya SPAM IKK Kecamatan Sungai Beremas dan Ranah Batahan, belum tersedianya pemukiman dan sanitasi layak di Sikilang, Kajai dan Sasak, serta belum optimalnya pemanfaatan KRPL dalam pemenuhan gizi," ucap Hamsuardi.

Ia melanjutkan, masalah yang ditemui dibidang pembangunan Pasbar diantaranya, belum terpenuhinya sanitasi layak di sekolah, belum memadainya akses internet disekolah-sekolah, serta belum tersedianya kajian tentang anak putus sekolah usia 16-18 tahun. 

Selain itu, dia tidak menyanggah beberapa permasalahan ekonomi dan SDA Pasbar tak kalah pentingnya. Belum optimalnya produksi dan produktifitas padi, pupuk subsidi yang tidak mencukupi untuk tanaman jagung, dan rendahnya jumlah pelaku UKM yang memiliki keahlian. 

Kemudian terjadinya permasalahan enterpreneur di bidang pariwisata dan ekonomi kreatif serta UMKM dalam pemanfaatan teknologi.

"Saat ini Pasbar membutuhkan bantuan benih padi 1000 hektar untuk Talamau, Kinali, Ranah Batahan dan Lembah Melintang," terangnya.

Disamping itu juga dibutuhkan ketersediaan pupuk subsidi untuk jagung Pasbar sebanyak 50 ton untuk Kinali, Luhak Nan Duo dan Lembah Melintang. 

Kemudian lanjut Bupati, dibutuhkan pelatihan membatik tulis atau batik cat untuk 70 pelaku UMKM, guna memiliki keahlian dan keterampilan sekaligus penguasaan teknologi informasi untuk perluasan jejaring pemasaran dan bantuan permodalan.

Bupati Hamsuardi juga menguraikan, permasalahan infrastuktur dan kewilayahan di Pasbar. Kondisi jalan mantap Pasbar 67,28 persen. Dibutuhkan peningkatan jalan untuk mendukung pengembangan ekonomi masyarakat, dibutuhkan akses cepat lintas Kabupaten dan lintas Provinsi, serta minimnya sarana dan prasarana kebencanaan. 

"Ruas jalan Aia Angek Talu Pasbar - Duo Koto Pasaman 8 kilometer, ruas jalan Sigantang - Batas Sumut 27 kilometer, TPT Lubuak Puta Batang Kinali Kecamatan Kinali 200 meter," papar Hamsuardi.

Ia menambahkan, usulan APBN untuk Pasbar seperti usulan normalisasi Sungai Batang Pasaman, pembangunan jembatan Masang, kawasan permukiman kumuh Kampung Padang Utara.

Lanjutnya, pembangunan TPT Batang Tinggiran Sontang, pembangunan Shelter, pengamanan pantai, normalisasi sungai, pengembangan food estate, pembangunan PLTS pulau panjang, serta pembangunan beberapa SPAM.

"Rakorenbangda juga memuat penyampaian usulan kegiatan pembangunan untuk RKPD 2023 oleh Kabupaten/Kota kepada Pemerintah Provinsi. Pemaparan terdiri dari penyampaian permasalahan, solusi dan usulan," sebut Bupati.

Axact

Jangan Pernah Menunda Kebaikan, Karena Tidak Akan Ada Waktu Yang Tepat.

Post A Comment:

0 comments: